Kamis, 07 Februari 2013

Tentang Kemarin dan Tentang Masa Esok


Tentang Kemarin dan Tentang Masa Esok
Assalamu’alaikum.. J
Hah, sebenarnya ada tulisan yang telah di tulis kurang lebih hampir 2 lembar A4, tapi karena kecerobohanku maka tulisan itu tidak tersave. Huh (menghembuskan nafas seketika), tapi tidak jadi masalah. Toh, masih bisa ngetik dan memosting tulisan ini berkat dukungan dari Kakak Kesayangan :p (yang merasa acung tangan dan pasti sudah tersenyum sendiri di depan layar) #Eeeh :p
            Sebelumnya, ada satu puisi mengenai hari kemarin yang dialami si gadis nakal (dahulu) sudah aku buat di tulisan itu, tapi yasudahlah. Kita buat lagi.. Bantu aku untuk berpikir.. Eits, tapi sepertinya tidak puisi, melainkan prasa dari puisi yang tadi. Semoga sedikit banyaknya masih bisa aku jelaskan. Aamiin.. J
“Sebelum memulai untuk membaca ke bawah, jgn bilang panjang banget ya. Nikmati saja tiap kalimat demi kalimat. J hehe.. Oke sobat?” Selamat membaca.. ^^ Selamat tersenyum sendiri di depan lapy.. Selamat menikmati tulisan gadis perindu Surga ini.. J

“Tentang Kemarin”
            Gadis kecil itu beranjak dari hari indah masa lalu yang sebenarnya menyakitkan buatnya. Bingung kan? Huh, aku juga. :p Dia beranjak dari kisah indah namun semu menuju kisah baru penuh kesan yang mana kisah baru itu ada bersama dengan insan-insan yang membawanya kepada kebaikan menuju keistiqomahan. Dia menyadari betapa hidupnya dahulu adalah indah namun semu dan sementara, hingga dia tersadar karena banyak yang mengingatkan tentang kesalahan terindah itu untuk membuangnya dan beranjak berubah jadi pribadi yang lebih baik lagi.
            Ketika sang gadis kecil itu mulai merasa sendiri dengan kebencian yang ada pada dirinya sendiri dikarenakan kesalahan-kesalahan terindahnya dimasa kemarin, dia dipertemukan dengan insan-insan yang shalihah nan bijaksana. Mereka membawanya pada satu titik menuju titik-titik lain untuk sebuah kemenangan. Perlahan tapi pasti. Dari meminjamkan hingga memberikan. Dari mengingatkan hingga memaksa untuk melupakan. :D Hah, kisah indah namun semu kemarin tergantikan dengan kisah indah penuh inspirasi untuk satu perubahan yang insyaAllah menuntut untuk mengistiqomahkan hati dan dirinya. J
            Hmm (kali ini dia menghela nafasnya). Seketika dia teringat dengan masa-masa indah yang menginspirasi kemarin. Ya, masa dimana dia dibentuk menjadi gadis baik nan bijaksana dalam menghadapi segala aspek permasalahan. Dia teringat akan masa itu dan mulai menjelaskan secara detail satu persatu jalan yang dilaluinya ketika dia menuju perbaikan diri.
            Berawal dari pertemuan dengan insan-insan shalihah di kajian-kajian yang rutin ia ikuti, dia banyak mengambil hikmah dan pengetahuan baru. Dia memertemukan matanya dengan banyak pasang mata yang indah nan memancarkan cahaya keshalihahan. Dia terpaku, dia diam dan memperhatikan. Sampai pada masa dimana dia menjadi sangat ramah pada satu insan yang senantiasa jika bertemu selalu mengucapkan “Senyum ^^”. (Dia hanya ingin diingat) J berlanjut dari kajian rutin yg ia ikuti, dia terus mencoba mengakrabkan diri pada insan-insan shalihah itu, sampai pada satu hari dia akrab dengan mereka dan memberanikan diri untuk berbenah diri menjadi muslimah yang kaffah. -Semoga- aamiin.. J
            Singkat cerita, dia telah menjalankan satu perintah Allah. Hidayah itu dia terima dari-Nya melalui perantara lisan-lisan shalihah yang bijaksana. Doakan dia tetap istiqomah yaaa..!! Oia, dia titip salam buat nama-nama yg ambil andil dalam merubah dirinya, hingga ukhuwah itu ia rasa manisnya setelah manisnya islam dan iman.
“Bunda Mei, Mb Amilia, Mb Rani, Mb Lena, Teteh, Mb Imas, Mb Ayu, Mb Tila, Mb Dian, Mb Dani, Mb Ari, Ukhti Lana, Ukhti Vera, Umi, Yuni dan sederet nama lainnya yang insyaAllah akan dia ingat dalam doanya.” {}
            Manisnya keimanan dan ukhuwah sedang dia nikmati. Yang paling berasa katanya adalah “Ukhuwah indah yang selama hampir satu bulan dia perani dengan isan-insan shalihah di rumah taqwa. Semoga kenangan kemarin bukan sekedar kenangan namun sebuah kisah yang didasari karena Allah yg insyaAllah berbuah Surga-Nya kelak.” Aamiin.. {}
            Oia, dia ingin pula menyampaikan pesan singkat terkait apapun kesalahan yang pernah dia lakukan seiring bersama dengan yang dia cintainya karena Allah.
“Aku hanya seorang gadis manja yang mencari sahabat untuk berjalan bersama menuju Ridho-Nya, aku juga gadis manja yang mungkin selalu buat kalian jengkel dengan kemanjaanku, atau ada yang tidak senang dengan kemanjaan itu. Aku sadari aku banyak kekurangan dan kadang kurang menjaga perasaan sekitarku. MAAF. Aku hanya lagi berproses kepada perbaikan diri. Aku sedang dalam tahap ingin mengistiqomahkan diri, bantu aku dan jangan lagi marah padaku atas kesalahanku dimasa-masa kemarin ya. J Aku mencintai kalian karena Allah, terimakasih atas waktu dan ucapan indah penuh semangat yang membuat gadis yang masih perlu belajar banyak ini yakin bahwa dia dicintai hingga mengantarkannya kepada perbaikan dirinya. Aku sayang kalian Coz Allah.”
            Ya, cukup panjang prasanya ya? Hah, dia menceritakan ini pakai hati sih. :p
Lanjut deh setelah dia bercerita tentang kemarin, maka kali ini ijinkan gadis manja itu menceritakan sedikit Masa dia kedepannya bagaimana. Bukan berarti dia tahu apa yang akan terjadi dimasa esok loh :D . hehe.
Cek cek i do do te :D
“Tentang Esok”
Oleh : Rizki Putri ramadhani Margolang

Aku belajar dari pengalaman senja kemarin
Dimana masa itu membawaku pada titik kenyamanan
Kenyamanan yang sampai saat ini masih aku rasakan
Kenyaman nan meneduhkan hati yang masih perlu berbenah diri

Tentang kemarin biarlah menjadi pengalaman nan berkesan
Pelajaran indah menuju masa esok yang lebih baik
Persiapan bekal tak perlu yang susah
Cukup Allah saja alasan perubahan menuju istiqomah

Hari ini atau pun esok adalah satu kepaduan yang tak terpisahkan
Kemarin menyebabkan sekarang dan sekarang membawa apa hari esok
Dan biarlah aku sang gadis manja beranjak bangkit dari keindahan yang sementara
Untuk ku perlihatkan pada sang Mahacinta bahwa aku siap dengan segala konsekuensinya
                                                                                    Medan, 08 Feb 2013 “08.58 WIB”

            Diatas adalah bait puisi luapan emosinya sang gadis manja, kawan. Dimana dia sedang berusaha tetap istiqomah dengan segala apa jua yang akan dihadapkan kepadanya nanti. Tentang bagaimana sahabatnya akan menilainya beda, tentang bagaimana interaksinya kepada keluarga dan tanggapan keluarganya setelah melihat dia yang beda dengan pakaiannya, atau dengan bagaimana dia berusaha menyakinkan sekitarnya bahwa apa yang ia kenakan adalah perintah dari Allah kepada tiap muslimah. Doakan dia agar tetap istiqomah ya...!!! J
            Pagi ini, sesudah menyiapkan segala pekerjaan rumah dan hanya tinggal sarapan, dia menyempatkan diri bercerita tentang sampainya ia di kota kelahirannya. Ini baru cerita 1 hari saja, kawan. Belum cerita hari esok yang ntah bagaimana dia hadapi. J
“Aku merasa aku harus seperti ini (rajin mengerjakan pekerjaan rumah dan lebih baik dari yang kemarin) agar dakwah itu bisa berjalan tidak dengan ucapan semata, tapi dengan sikap perubahan yang mengkokohkannya.” Ucapnya padaku.
            Hmm, tepat pukul 15.20 pesawatnya mendarat dengan aman di Polonia International Airport, Medan, Sumatera Utara. Dia beranjak turun setelah mengambil barangnya, gadis itu kelihatan lelah setelah 2 jam lebih ada dalam pesawat tanpa berbincang-bincang dengan siapa pun dan tanpa berbuat apapun selain tidur dan ketika bangun melihat kearah jendela betapa indahnya Allah menciptakan langit yang awan-awannya begitu berbentuk dengan segala bentuk yang unik. (Dia selalu ingin duduk didekat jendela, kawan) :D Alasannya, agar dia bisa melihat pemandangan dari atas pesawat. :D Akhirnya, dengan tekad yang kuat untuk mencoba Istiqomah dia turun dari tangga pesawat dengan berucap “Bismillah”. Dia pun melangkah untuk mengambil barang dari bagasi. Setelah itu dia beranjak pulang ke rumah Mbahnya dengan di antar pakdenya. Sampai dirumah setelah dia mencium tangan Mbah lanang, Mbah wedok, dan bulek serta mencium sepupu kecilnya yang baru 1 tahun (auryn), dia beranjak ke t4 tidur dan sejenak memanjakan dirinya yang lelah setelah perjalanan Yogya-Jakarta-Medan.
“Kiki udah pake pakaian gitu ya?” tanya sang bulek.
“Iya bulek, kan emang seharusnya seperti ini pakaian yang kita pakai.” Jawabnya.
“Oh, berarti udah tambah rajin dong?”
“Kita buktikan saja kedepannya bagaimana.” Dia tersenyum dan beranjak.
            Huh, sekarang giliranku yang menghembuskan nafas :p Pertanyaan buleknya sedikit membuatnya berpikir perubahan itu harus segera dilakukan. Ya, seorang gadis manja anak mami itu dahulunya tidak rajin, dia adalah pemalas jika dirumah, selalu malas-malasan dan jika disuruh saja baru mau melaksanakan pekerjaan rumah, tapi kini, gadis manja itu tidak seperti itu, dia sedang berusaha buat berubah sejak sadar kemandirian harus dia miliki, pun sejak hidup di kost selama kuliah di Yogya.
            Sore itu, setelah selesai mandi, jilbab yang dia kenakan tetap tidak dia lepas. Respon mbah lanang atau mbah wedok tidak ada awalnya, tapi ketika malam tiba dan maminya si gadis manja menelfon mbah, mbah berkata “Anaknya dari tadi masih pakai jilbab dirumah, ketika bapak menguap juga diingatkan untuk menutup mulut. Sudah berubah kearah yang lebih baik, Alhamdulillah ya.” Ungkap sang mbah kepada maminya gadis manja. Dan dia hanya tersenyum mendengarkan apa yang di katakan mbahnya kepada maminya. J
            Malam begitu larut dan saatnya dia harus tidur, seperti biasanya, sebelum dia tidur lelap harus mendengar suara kakak kesayangannya, maka setelah berbincang ini itu dengan kakaknya, dia beranjak tidur dan sampai pagi yang indah tadi membangunkannya.

            “Palek bukan mahrom kiky berarti ya?” Tanya buleknya siang ini.
            “Iya, bukan.” Jawabya dengan senyuman.
Hey, buleknya sedikit banyak sudah mengerti mengapa keponakannya harus seperti itu. :D Sekarang, dia lagi menonton film India loh. Kita lanjut terus ceritanya ya?
            Siang ini, ketika selesai mandi dan makan, dia cerita lagi. Mbah lanangnya menyukai dia sekarang dan menanyakan tentang JILBAB ada di Ayat Al-qur’an surah apa dan ayat berapa? Wah, hatinya senang, kawan. J Lantas dia jawab, “di Surah An-nur ayat 31 dan Al-Ahzab Ayat 59 mbah.” Jawabnya sembari menjemur pakaian. Selesai menjemur, dia menonton film kesukaannya “Mujshe Dosti Karoge” (Maukah kamu menjadi temanku?) :D Nah, dia sedang asik nonton, kawan. Saatnya aku beranjak untuk melakukan aktivitas lainnya ya. Doakan DIA si gadis manja yang sedang mencoba berubah jadi mandiri agar tetap istiqomah ya...!!! Karena hari senin insyaAllah dia akan bertemu dengan nenek dan atok + adiknya dan sepupunya dan masyarakat di kampungnya :D dan insyaAllah juga tanggal 17 feb dia berangkat ke Bengkulu untuk bertemu dengan Ayah dan Maminya.. Semoga ilmunya bertambah di masa holidaynya ini dan semoga keistiqomahan senantiasa ia sandang.” Aamiin.. *.*
“Semoga ukhuwah kalian dengannya bisa berbuah Surga-Nya.” Aamiin. ^^

Terimakasih untuk 7 & 8 feb 2013..
Terimakasih untuk Allah yang dengan izin-Nya jari-jari ini masih bisa menari mengungkap rasa di benak hati dan ide di pikiran.. :D
“Wassalamu’alaikum Wr Wb” {} #Salamukhuwahislamiyah..

0 komentar:

Posting Komentar